Batu alam merupakan salah satu jenis material yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bangunan, terutama untuk proses penyelesaian akhir (finishing). Batu alam memiliki kesan alami dan tampilan yang dekoratif sehingga hal tersebut menjadi daya tarik yang menjadikan penggunaan batu alam begitu populer. Keragaman jenis dan cara pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola membuat batu alam seolah menjadi elemen wajib sebuah bangunan.
Beberapa jenis batu alam yang banyak digunakan menjadi elemen dekoratif baik eksterior maupun interior antara lain batu marmer, granit, andesit, sabak, palimanan, dan paras jogja. Meskipun menghadirkan keunggulan dari segi tampilan, tidak semua bagian bangunan khususnya rumah dapat menggunakan material batu alam. Ruangan yang mudah terkena kotoran seperti dapur atau garasi disarankan untuk menghindari pemakaian batu alam karena karakter batu alam sulit dibersihkan jika terkena minyak dan oli.
(pinterest.com)
Sebelum memutuskan untuk menggunakan batu alam sebagai material dekoratif bangunan, baiknya pertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan yang dimiliki batu alam. Dengan demikian, jenis dan area penempatan batu alam dapat disesuaikan dengan
Kelebihan Batu Alam
(pinterest.com)
- Sebagian besar batu alam tahan terhadap perubahan cuaca.
- Batu alam dengan tipe solid memiliki daya tahan yang kokoh dan tidak mudah berlumut.
- Batu alam memberikan kesan fresh dan elegan.
- Batu alam memiliki tampilan yang natural.
- Pemasangan batu alam mudah dilakukan.
Kekurangan Batu Alam
(pinterest.com)
- Warna batu alam tidak bisa seragam.
- Jenis batu alam non solid memiliki pori-pori yang besar sehingga mudah menyerap air.
- Beberapa jenis batu alam butuh perlakuan khusus (harus dipoles dengan lapisan pelindung).
- Penggunaan batu alam pada lantai dua harus memperhatikan struktur bangunan karena cenderung berat.
- Batu alam butuh perawatan rutin dan kontinyu.